Jumat, 10 Juni 2016

Camat Medan Perjuangan Grebek Kampung Sabu

Alat hisap sabu (bong)



MEDAN TOWN
Tim gabungan dari Kecamatan Medan Perjuangan, Polsek Medan Timur, dan Koramil 02/ Medan Timur, melakukan penggerebekan kampung narkoba di Jalan Pelita IV, Gang Kucica, Sabtu (11/6) sekira pukul 23.30 Wib dinihari.

Pantauan di lapangan, gerebek kampung narkoba yang dilaksanakan puluhan petugas gabungan itu dipimpin langsung Camat Medan Perjuangan, Dedi JP Harahap, Kapolsek Medan Timur, Kompol Bernard Malau, Danramil 02/Medan Timur, Kapten Inf P Purba.

Penggerebekan yang sebelumnya telah direncanakan tersebut, begitu tiba di lokasi petugas langsung melakukan penyisiran sejumlah rumah-rumah warga yang berada di gang-gang kecil yang diduga dijadikan sebagai tempat jual beli narkoba. Selain itu petugas juga terpaksa membangunkan para penghuni rumah yang tengah tertidur lelap untuk dilakukan pemeriksaan.

"Maaf bu kami lakukan pemeriksaan. Kami kemari ingin memastikan apakah ada narkoba atau tidak. Ayo kita periksa," terang salah seorang petugas yang melakukan penggerebekan.

Melihat kedatangan petugas sontak membuat penghuni rumah panik dan mempersilakan petugas melakukan penggeledahan. "Silakan saja pak. Enggak ada narkobanya. Itu anak saya lagi tidur. Suami saya kebetulan sedang ke luar," ujar wanita paruh baya enggan menyebutkan identitasnya yang rumahnya digeledah petugas.

Tak lama berselang, dalam razia gerebek kampung narkoba yang sebelumnya tim gabungan telah dibagi dua untuk melakukan penyisiran sejumlah rumah warga tersebut, petugas berhasil mendapatkan beberapa alat hisap sabu dan paket sisa sabu dari rumah warga yang ditempati bernama Anton.

Narkoba jenis sabu-sabu beserta alat hisapnya (bong) yang ditemukan itu ketika petugas membongkar meja yang berada di ruang tamu.

"Apa ini kok ada bong di rumah. Hei kamu bandar narkoba ya," teriak petugas yang menggeledah rumah diduga bandar narkoba tersebut.

Tak ingin pria yang diduga sebagai bandar narkoba itu melarikan diri akhirnya petugas memborgol kedua tangannya dan terpaksa dibawa ke Polsek Medan Timur untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Camat Medan Perjuangan, Dedi JP Harahap, mengatakan kegiatan gerebek kampung narkoba untuk memberantas peredaran narkoba di Bulan Suci Ramadhan 1437 Hijriah.

"Penggerebekan yang dilakukan menindaklanjuti laporan masyarakat yang merasa resah karena dalam menunaikan ibadah puasa kawasan Gang Kucica, marak peredaran narkoba," katanya usai melakukan penggerebekan.

Diungkapkan Dedi, saat dilakukan penggeledahan oleh petugas gabungan di rumah warga berhasil didapatkan beberapa sisa paket sabu beserta alat hisapnya (bong).

"Ada kita dapatkan sisa narkoba serta beberapa bong saat kita lakukan penggerebekan rumah warga tersebut. Selain itu pemiliknya sudah kita amankan dan serahkan ke Polsek Medan Timur untuk dilakukan pemeriksaan," ungkapnya.

Mantan Camat Medan Marelan itu menuturkan, selama bulan puasa Muspika Medan Perjuangan bersama TNI, Polri akan terus melakukan penggerebekan terhadap kawasan basis narkoba. Sehingga lokasi itu bersih dari peredaran narkoba.

"Tidak di bulan puasa saja kita lakukan penggerebekan narkoba. Kita akan terus melakukan berantas narkoba hingga kawasan di Kecamatan Perjuangan itu bebas dari narkoba," pungkas Dedi. (MTH)



Hadi Kurniawan

Tragis...gadis Belia di Perkosa Dan Disekap

Kakak & Ibu korban melapor ke Polsek Percut Sei Tuan


MEDAN TOWN
Terpukul rasanya hati orang tua korban berinisial W (16) warga Belawan Kecamatan Medan Labuhan harus datang bersama keluarganya ke Polsek Percut Sei Tuan guna membuat laporan Jumat (10/6) Pukul 15.30 wib.

Pasalnya ,korban yang hendak mencari penghasilan diwaktu liburan sekolahnya permisi oleh orang tuanya Sri (55) untuk pergi membantu temannya disalah satu penjual pakaian bekas (monza) yang ada di Belawan ,namun beberapa meter korban keluar dari rumah,korban pun ditelpon oleh temannya berinisial WA (14) warga Belawan Kecamatan Medan Labuhan yang bekerja sebagai penjaga warnet disalah satu warnet yang berada di Jalan Perumnas Mandala Kelurahan Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan untuk datang bermain ditempatnya bekerja.

Karena belum pernah main Kekota Medan, Korban yang ditelpon temannya itu mengindahkan perkataan nya dengan modus pulangnya korban akan ditanggung ongkosnya dan diberikan uang untuk jasa bantuannya jaga warnet,korban pun langsung menaiki angkot jurusan Medan dengan hanya mengantongi uang Lima Ribu Rupiah Selasa (7/6) Malam.

Sesampainya korban diwarnet yang  dituju ,korban pun langsung disambut oleh WA sambil mengenalkan seorang pria berinisial B (20) warga Jalan Perumnas Mandala yang tak lain seorang pelaku.

Selanjutnya, korban pun ditinggal oleh WA yang merintahkan korban supaya tunggu diwarnet tersebut. Korban pun tidak bilang apapun karena tidak memiliki ongkos buat pulang ke Belawan.

Korban pun langsung disuruh kekamar tidur oleh pelaku, sesampainya dikamar tidur, korban pun dikunci oleh pelaku selama 2 hari, selain disekap, korban pun dicabuli secara paksa oleh pelaku.

Setelah puas dengan aksi bejatnya, korban pun disuruh pulang, karena tidak memiliki ongkos, korban pun meminta tolong kepada pelaku untuk memberinya ongkos buat pulang, tetapi malah dimaki, pelaku pun lantas mengantarnya ke Jalan Aksara dan memerintahkan pelaku untuk menjual cincin emasnya.koran pun terpaksa menjual cincinnya seharga 180 Ribu Rupiah ditempat penjual pinggiran Jalan Aksara lantaran tidak ada suratnya.

Kemudian korban pun menaiki angkot yang menuju Belawan,sesampainya ke Belawan dan pulang kerumahnya dengan selamat Kamis (9/6) sore, korban pun sakit dan banyak melamun.
Curiga dengan tingkah laku korban, ibunya Sri menanyakanya dan terkejut apa yang diakui anaknya karena selama ini anaknya disekap dan dicabuli oleh pelaku.

" kupikir anakku ga pulang karna bantuin jualan monza yang ga jauh dari pasar tempat kami tinggal, gataunya malah kemedan tempat kawannya yang bandal itu, kalau tau aku gak bkalan kukasi keluar anak itu, tekejut kali aku bang anakku diginikan ", aku Sri orang tua korbn kepada wartawan

Korban pun langsung mendatangi Polsek Percut Sei Tuan bersama keluarganya untuk melaporkan kejadian yang dialami anaknya tersebut.(MTH)



Hadi Kurniawan

Kamis, 09 Juni 2016

Gawat...!!! Baru Parkir Sebentar, Uang dan Laptop Raib dari Dalam Mobil

Mobil Korban



MEDAN TOWN
Modus Pencurian dengan pecah kaca kembali terjadi, kali ini, terjadi pada diri korban atas nama Usman Prayetno (29), warga Jalan Pinag Baris, Gang Iman Jemali yang juga merupakan Rekanan di Dinas Bina Marga Kota Medan sebagai penyuplai alat tulis kantor (ATK). Setelah kejadian itu, korban langsung mendatangi Polsek Sunggal untuk membuat laporan pengaduan atas kejadian tersebut. Kamis, (09/06/2016) sekira pukul 16.00 Wib.

Honda Jazz BK 1261 ZA warna silver yang diparkirkan korban di depan rumah dalam waktu 30 menit itu, kaca mobil tersebut dipecahkan oleh dua pelaku yang mengendarai sepeda motor vario di Jalan Bunga Asoka Gang Amal, Medan Sunggal. Kamis, (09/06/2016) sekira pukul 15.30 Wib.

Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian uang tunai 90 juta, 1 unit laptop dan 1 unit Ipad Samsung yang berada di dalam mobil honda Jazz tersebut

Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang bekerja sebagai pemborong Alat Tulis Kantor di Dinas Bina Marga itu, berangkat dari rumahnya dan singgah di rumah keluarganya di Jalan Bunga Asoka Gang Amal untuk makan siang.

Berselang 30 menit di rumah keluarganya, korban yang hendak mengantarkan uang tersebut ke proyek, menemui mobil yang diparkirkannya di depan rumah tersebut sudah dalam keadaan kaca pecah.

" Hanya 30 menit aja tadi di rumah keluarga, karna aku baru dari rumah ngambil uang itu. Singgah disana, pas mau ke proyek nyetor uang itu. Keluar dari rumah, kaca mobil saya sudah pecah," kata korban di Mapolsek Sunggal.

Dijelaskannya, uang yang di simpan di dalam tas, laptop dan Ipad hilang di larikan pencuri.

" yang hilang uang 90 juta untuk proyek itu bang, laptop 1 sama Ipad satu," terangnya.

Setelah menemui mobilnya dalam keadaan kaca pecah, korban pun langsung mencari informasi terkait pelaku yang melakukan pencurian tersebut di sekitar kejaian.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Nur Istiono saat dikonfirmasi mengatakan sudah menerima laporan korban dan sudah dilakukan cek TKP

" Kita sudah menerima laporan korban, dan sudah dilakukan cek tkp dan akan kita selidiki," ujarnya. (MTH)


Rabu, 08 Juni 2016

Rindu Orang Tua, Kereta Suprianto Dirindui Maling... Leonglah

Suprianto melapor ke Polsek Percut Sei Tuan Medan



MEDAN TOWN
Sungguh sial Suprianto (41) warga jalan hulu Brayun Kecamatan Canggang Stabat yang rindu dengan orang tuanya di jalan Melinjo lorog II Timur,ternyata kereta Suprianto dirindukan maling. Alhasil Suprianto pulang ke Stabat menggunakan angkot.

Informasi yang di dapat dari Suprianto mengatakan Senin (7/6) Suprianto pulang ke rumah orang tuanya sesampainya dirumah orang tuanya Suprianto melepaskan rindu kepada orang tuanya namun sesaat melepaskan rindu kereta mio Im3 Suprianto di gondol maling.

" aku kan pulang kerumah orang tua ku dijalan Melinjo Lorong Timur Kecamatan Medan Tembung. Pada waktu aku lagi ngobrol ngobrol ama orang tua ku , aku ngak tau kereta itu di malingi bang, saat aku keluar kulihat keretaku uda ngak ada di halaman, mana kereta  dengan nopol BK  6752 PAO itu masih kredit lagi,terpaksa aku pulang ke Stabat naik Angkot " ujarnya

Kejadian tersebut membuat Suprianto patah arang kerinduan nya kepada orang tua ternyata kereta Suprianto dirindukan maling dan Suprianto harus mondar mandir antara Stabat dan Medan. Demi mengurus kejadian yang telah menimpanya.

Rabu (8/6) Suprianto mendatangi Polsek Percut Sei Tuan guna melaporkan kejadian yang menimpa dirinya dan berharap agar pelaku tertangkap dan bisa mengembalikan kereta yang baru di kreditnya selama 7 bulan (MTH)


Selasa, 07 Juni 2016

Pencuri Kereta Di Aksara Plaza Goal

Ketiga tersangka yang meringkuk di sel



MEDAN TOWN
Modus pencurian tidak ada habisnya kali ini ketiga kawanan pencuri ini beraksi di halaman parkir Aksara Plaza dan berhasil dibringkus oleh petugas parkir yang telah mengintai sejak kedatangan pelaku tersebut.

Sekitar puku 9.45 datanglah ketiga pelaku bernama dodi, rajak ,dan joni (23) warga jalan Rakyat pasar 3 ke halaman parkir yang ada di Aksara Buana, ketiga pelaku tersebut hendak mengambil kendaraan yang ada di parkiran tersebut dan sesaat datanglah petugas parkir bernama riyan (21) dengan menanyakan apa yang dilakukan ketiga pelaku tersebut.

" anggotaku bernama riyan bang curiga dengan gerak gerik ketiga pelaku ini dan mendatangi lah anggota jukirku bang dan ditanya lah namun mereka menjawab katanya ada kereta mereka yang nginap parkir di sini namun timbul kecurigaan anggotaku dan memanggil ku. Padahal di bulan puasa ini karoke yang ada di aksara plaza ini tutup bang jadi tidak ada yang nginap. Lalu aku suruh pulang mereka" ujar Jefri selaku Leader juru parkir aksara plaza.

Dasar maling tak kehabisan akal di tengah ramainya pengunjung aksara plaza yang memarkirkan kendaraannya , sang pencuri menyelundup dan membuka semua kereta dan berhasil membuka dan menghidupi kereta supra x ternyata aksi pencuri tersebut sudah di intai oleh Jefri dari kejauhan dan menangkap basah joni dan kawanannya.

Ketiga tersangka di gelandang ke pos security dan di boyong ke Polsek Percut Sei Tuan dan mempertanggung jawabkan perbuatannya di mata hukum.

Sementara saat di konfirmasi John selaku pengawas parkir mengatakan untuk perbuatan pencurian tersebut kami menyerahkan persoalan ini ke pihak berwajib dan john tidak akan pernah memberi ruang gerak kepada oknum yang ingin berbuat dan berniat mencuri di wilayah pengawasannya.

" itu sudah kami serahkan ke pihak yang berwajib dan dari dulu kami tidak akan memberi ruang gerak pencuri itu dan pengamanan terus kami perketat setiap harinya. Sehingga konsumen yang ingin berbelanja di Aksara Plaza merasa aman." Ujar John Pengawas Parkir

Kompol Lesman Zendrato selaku Kapolsek Percut Sei Tuan mengatakan laporam sudah saya terima dan masih proses penyelidikan

" laporan sudah diterima dan.masih dalam proses penyelidikan" ujar nya.


Di Usir Keluarga Mr X Meregang Nyawa di Bawah Tol

Kapolsek yang mengevakuasi Mayat Mr X



MEDAN TOWN

Diduga mengidap penyakit, pria paruh baya yang belum diketahui identitasnya (Mrx) ditemukan warga dalam kondisi tak bernyawa dibawah jembatan tol Jalan Letda Sujono, Medan Tembung, Selasa (7/6).

Informasi yang dihimpun dilokasi, pria yang diperkirakan berusia (60) itu ditemukan tewas sekira pukul 17'30 WIB dan sudah tiga hari berada disekitaran trotoar dibawah jembatan tol. Menurut warga, pria itu sudah tiga hari berada disekitaran lokasi dan ada seseorang  yang mengantarkannya ke lokasi dengan menggunakan becamotor.

"Tadi sebelum bapak itu (Mrx) itu meninggalan dia sempat bicara sama kami. Katanya diatinggal di Jalan Perjuangan/Pancing, Medan Tembung. Juga katanya dia diusir oleh keluarganya. Sudah tiga hari bapak itu berada disekitaran lokasi ini bang,"kata seorang pemuda yang kerap berada dilokasi mengatur keluar masuk mobil dipintu masuk dan keluar Tol itu kepada wartawan.

Amatan wartawan, pria Mrx yang ditemukan tewas itu dengan ciri memakai celana pendek, baju kemeja bercorak batik hitam, berkulit cokelat, bertubuh kurus, rambut lurus pendek dan tinggi diperkirakan 165cm. Sedangkan dilokasi didekat jenazah Mrx itu terlihat sebungkus teh manis, sepotong roti dan uang Rp 20ribu.

Atas temuan itu dan mendapatkan informasi, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Lesman Zendrato beserta personilnya langsung mendatangi lokasi. Usai melakukan cek TKP, dan tidak adanya unsur kekerasan yang ditemui dari tubuh jenazah Mrx itu, selanjutnya jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna kepentingan selanjutnya.

"Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan. Jenazah Mrx kita bawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan guna kepentingan selanjutnya. Manakala ada pihak keluarga yang mengetahuinya, bisa datang kerumah sakit untuk mengambil jenazah dan membawanya pulang untuk dikebumikan. Diduga Mrx itu meninggal karena sakit,"kata Kapolsek dilokasi.

Akibat temuan mayat Mrx itu, arus lalulintas sempat mengundang macet dikarenakan sejumlah warga dan pengendara sepedamotor berhenti dan berbondong-bondong untuk melihat. Namun kemacetan dapat terantisipasi saat polisi tiba dilokasi. (MTH)