Kamis, 02 Juni 2016

Menjelang Ramadhan, Ustad Dan Alim Ulama Berikan Semangat Keagamaan Bagi Para Tahanan Polsek

MEDAN TOWN

Dalam menyambut bulan suci Ramadhan (bulan puasa) beberapa hari lagi, umat islam dari lebih meningkatkan keimanan dengan banyak melakukan aktifitas keagamaan.

Seperti yang terjadi di halaman Polsek Percut Sei Tuan. Ustadz dan alim ulama datang dengan niat keikhlasan untuk memberikan semangat keagamaan bagi para tahanan diberbagai kasus kejahatan di ruangan sel Mapolsek Percut Sei Tuan.

"Kita ketahui bersama, bulan Ramadham adalah bulan pengampunan dan penuh karunia. Untuk itu, kita dengan niat ke ikhalasan atas sesama seperti yang diterangkan di Al-qur'an, 'Innamak mukminuna ikhwa'. Yang maksudnya dalah: kita sesama muslim adalah saudara," kata Al-ustadz, Abdul Hakim, alias Wang Cie Cien, saat memberikan tausiahnya kepada puluhan tahanan, Kamis (2/6) jam 11.00 wib.

Pria turunan Tionghoa yang menjadi mualaf sejak tahun 1983 silam ini, mengatakan, dalam memberikan siraman rohani ini sudah dilakukannya yang ke lima di berbagai Polsek di Medan.

"Sebelumnya kita sudah silaturrahmi kepada Kapolresta Medan, Bapak Mardiaz. Dan ini sudah berlangsung 5 kali, diberbagai polsek di Medan. Jadi tujuan kita tatap muka langsung ke para tahanan, agar mereka menjaga amalan agama supaya hati dan fikiran tenang," katanya.

Dalam memberikan motifasi ketaqwaan dan rasa tanggungjawab terhadap Allah Subhana wa Ta'ala, ustadz Wang Cie Cien juga menceritakan tentang azab di neraka serta keistimewaan di surga bagi muslim yang bertaqwa. Hal ini dilakukan, agar para pelaku kejahatan bisa berubah dan mengingat akan rasa takut bila berbuat jahat, lantaran siksa neraka yang teramat pedih.

"Agar mereka bisa menjalankan masa hukuman mereka didunia ini dengan ikhlas dan ingin berubah untuk menjadi yang baik. Dan jangan ada keributan di dalam sel seperti yang kita dengar, apalagi stres dan ingin mengakhi hidup. Jadi, kita berikan pengetahuan harapan, janji-janji Allah dan azab Allah supaya ada rasa harap dan takut. Karena di dalam Al-qur'an, ada diceritakan Allah tentang itu. Diantara harap dan takut itulah muncul iman," terangnya.

Bagi orang yang kufur, inkar dan berbuat kejahatan, jelasnya lagi, akan ditempatkan Allah di neraka. Jadi intinya, memberikan motifasi agar mereka (para tahanan) tidak meninggalkan sholat. Pasalnya, ia menegaskan, shalat adalah mencegah perbuatan keji dan munkar. 'Innashata tanya anil fahsa wal munkar'.

"Jadi shalat dia, jadi benteng bagi dia. Mencuri, pengguna atau penjual sabu, perampok begal, itu dilakukan dia karena dia tidak ada yang membentenginya. Orang yang menjaga shalatnya, setiap mendengar adzan berkomandang, langsung shalat berjamaah. Inilah bagaimana kita menjaga shalat 5 waktu," imbuhnya.

"Kalau kita jaga shalat, sambungnya, insyaAllah, Allah SWT akan menjaga kita. Kenapa orang sekarang susah, itu karena orang tidak menjaga shalatnya. Saat dipanggil Allah untuk shalat 5 waktu melalui komang adzan, dia gak mau. Tapi kalau dipanggil bos tempatnya bekerja, dia takut kali. Padahal, salah satunya kebaikannya, Allah akan menjaga rezkinya dan memberkati rezkinya, bila shalatnya dijaga," pungkasnya. (MTH)

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar